Bagaimana Membentuk Budaya Kerja Positif di Perusahaan?
Budaya kerja adalah seperangkat nilai, keyakinan dan sikap bersama yang memandu organisasi dan perusahaan Anda. Hal ini tercermin dalam cara Anda memperlakukan pelanggan dan karyawan Anda.
Budaya kerja sangat berdampak pada motivasi kerja karyawan dan kualitas kepuasan pelanggan karena ada pengaruh kuat ke dalam tingkat produktivitas, turnover-rate dan keterlibatan karyawan dalam setiap inovasi dan kreativitas.
Budaya kerja secara alami akan terbentuk dalam setiap perusahaan dan organisasi. Bila dibiarkan tanpa arah, budaya tersebut tidak jarang menuju ke arah yang negatif serta menumbuhkan pengalaman kerja yang tidak menyenangkan.
Lalu, bagaimana caranya agar budaya kerja terbentuk secara positif sesuai dengan keinginan kita? Kami sudah merangkumnya ke dalam sebuah artikel yang mudah dipahami berikut ini.
5 Cara Membentuk Budaya Kerja Positif di Perusahaan
Meskipun budaya kerja dapat tumbuh dan bergeser sesuai dengan keadaan, bila kita tahu arah dan tujuannya, kita dapat membentuk budaya kerja yang selalu positif di perusahaan. Berikut ini masing-masing langkah yang bisa kita terapkan.
1. Tentukan Tujuan yang Jelas
Sebagai manajer atau pemimpin yang berkarakter, kita punya tanggung jawab untuk menetapkan tujuan yang jelas bagi sebuah perusahaan ke dalam sebuah visi dan misi.
Sayangnya, ada banyak yang lupa pentingnya mengkomunikasikan visi dan misi mereka secara jelas kepada karyawan. Mereka dipaksa harus memahami dengan jelas apa yang penting dan apa yang tidak.
Tugas kitalah sebagai pemimpin untuk menjelaskan kepada semua tim organisasi perusahaan agar mereka paham dengan bagaimana kontribusi mereka selama bekerja dapat mencapai keberhasilan perusahaan.
Tidak ada perusahaan yang memiliki budaya tanpa tujuan yang jelas. Pemilik dan manajerial harus berkumpul dengan tim mereka untuk menciptakan tujuan dan sasaran yang dapat dicapai oleh semua orang.
2. Bangun Kepercayaan dan Tingkatkan Rasa Saling Hormat
Ketika semua karyawan punya rasa saling percaya baik secara horizontal maupun vertikal, akan timbul rasa saling menghormati satu sama lain terhadap setiap diskusi dan keputusan yang diambil.
Akan tetapi, kepercayaan bukanlah sesuatu yang bisa Anda peroleh dalam semalam. Melainkan harus dibentuk secara sabar dari waktu ke waktu dengan penuh usaha.
Rasa saling hormat juga bukanlah definisi dari takut. Rasa hormat ini artinya antara manajerial dan karyawan bisa saling berkomunikasi dengan baik, menerima kritik dan saran serta tidak serta merta hanya terlihat memberdayakan karyawan.
Jangan biarkan karyawan hanya duduk 9 jam sehari dan terlihat seperti sedang diberdayakan. Buatlah mereka bisa memberikan ide dan pemikiran yang brilian. Dengan hal ini, mereka akan lebih merasa bermanfaat dan punya kontribusi besar.
3. Jadilah Perusahaan yang Fleksibel
Membuat semua karyawan tidak perlu takut untuk mencoba mendapatkan hidup yang work-life-balance merupakan suatu pencapaian yang luar biasa dan sulit digapai.
Tapi, membiarkan karyawan merasa terkekang dengan tugasnya yang terlalu berat dan tidak kunjung henti adalah suatu cara yang hanya akan membuat mereka mudah tidak betah dan depresi.
Cobalah untuk mencari cara berkompromi yang memungkinkan mereka untuk menjadi produktif di tempat kerja tanpa mengobarkan kehidupan pribadi mereka.
Hal ini harus dilakukan karena menurut riset yang dilakukan FRACTL pada tahun 2020, 88% orang akan mempertimbangkan pekerjaan bergaji lebih rendah daripada pekerjaan bergaji lebih tinggi jika menawarkan jam kerja yang fleksibel.
4. Jadilah Perusahaan yang Transparan
Ingat saat kami membuatkan artikel tentang indikator kinerja karyawan? Transparansi merupakan elemen terpenting yang mempengaruhi bagaimana karyawan berinovasi untuk mencapai semua KPI yang sudah ditentukan.
Mengedepankan transparansi dan komunikasi terbuka antara kepala departemen, manajemen dan anggota tim akan menciptakan budaya kerja perusahaan yang positif, dimana karyawan merasa didengar dan dihargai.
5. Beri Penghargaan ke Karyawan
Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki rasa keinginan untuk berinteraksi atau mendapatkan reaksi di berbagai hal yang telah dia lakukan.
Menciptakan budaya kerja yang positif dapat memanfaatkan rasa keinginan manusia tersebut dengan cara memberikan penghargaan berupa pujian, insentif, outing ke luar atau sekadar membuat 1 hari dalam 1 bulan yang digunakan untuk saling tukar pikiran.
Itu dia penjelasan mengenai budaya kerja dan cara membentuk budaya kerja yang positif di perusahaan. Semuanya cukup mudah dilakukan, hanya perlu konsistensi dan keseriusan dalam beberapa detail.
Dapatkan konsultasi membuat laboratorium inovasi yang kompeten bersama 2.000+ inovator di SPRINTHINK dengan mengisi form yang ada di halaman home website, tim kami akan menghubungi perusahaan Anda maksimal 1×24 jam.
Ditulis oleh Rendy Andriyanto
Like it? Share it!
Get In Touch!
Ingin konsultasi seputra pengembangan inovasi di perusahaan Anda? Jangan ragu hubungi kami, konsultasi gratis.
5 Hasil Inovasi Pada Saat Pandemi Covid
Pandemi Covid-19 memang telah banyak mengubah wajah dunia, termasuk Indonesia. Pandemi yang membuat perekonomian bergerak sangat lambat, membuat pebinsis berpikir keras untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Maklum di masa pandemi, tidak sedikit bisnis yang terpaksa harus gulung tikar karena minimnya pemasukan sehingga tidak bisa menutup biaya operasional. Saat pandemi, pergerakan atau mobilitas masyarakat memang sangat terbatas
Inilah Dampak Aturan Baru Dihapusnya Test Antigen/PCR Untuk Perjalanan Domestik Pada Bisnis
Seperti kita ketahui bersama bahwa sekarang untuk melakukan perjalanan domestik baik itu melalui jalur darat, laut atau udara, tidak diharuskan melakukan tes antigen/PCR. Perubahan peraturan ini sendiri sudah ditetapkan oleh Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan ditetapkannya Surat Edaran Ketua Satgas Penanganan Cocid-19 nomor 11 tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang
LevelUp Meetup 8 Maksimalkan Media Sosial-mu dengan Copywriting!
Baca Juga: Apa Itu Golden Circle dan Bagaimana Cara Menggunakannya?