Indikator Kinerja Karyawan: Definisi, Tips dan Cara Mengukurnya

profil
By admin
indikator kinerja karyawan

Menetapkan goals dan mencapainya adalah inti dari setiap bisnis yang berjalan. Untuk mencapainya, diperlukan sebuah tim yang mampu bekerja dengan baik dan efektif.

Sebagai pemilik bisnis, Anda harus menyadari seberapa efektif aktivitas tim Anda setiap bulan dari masing-masing departemen, baik itu marketing, product, finance, operasional maupun CS dalam usahanya mencapai business goals tersebut.

Sayangnya, mengukur kinerja karyawan tidak semudah mengukur matriks hasil penjualan bisnis Anda. Diperlukan indikator kuantitatif dan kualitatif untuk memutuskan apakah karyawan Anda menggunakan keahlian mereka secara maksimal untuk mencapai tujuan perusahaan.

Apa saja indikator dan cara mengukurnya? Mari bahas mulai dari daftar berikut:

  1. Apa itu Indikator Kinerja Karyawan?
  2. Kenapa Menggunakan KPI untuk Mengukur Kinerja Karyawan?
  3. 6 Indikator Kinerja Karyawan Menurut Robbins
  4. Cara Mengukur Kinerja Karyawan
  5. Tips Meningkatkan Kinerja Karyawan

Apa itu Indikator Kinerja Karyawan?

Dikutip dari buku “Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi” karya Prof. Dr. Moeheriono, M.Si., kinerja karyawan adalah hasil kinerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif, sesuai dengan kewenangan, tugas, dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.

Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut, mulai dari apa yang dikerjakan, bagaimana cara mengerjakan, dan bagaimana hasilnya.

Ada beberapa matriks untuk melacak produktivitas karyawan dan mengelola tim Anda lebih baik bergantung pada kebutuhan dan sifat pekerjaan perusahaan Anda.

Misalnya, jika Anda ingin mengukur kinerja karyawan sales, Anda dapat melakukanya dengan mudah melalui evaluasi total penjualan mereka dan membandingkannya dengan gaji serta pengeluarannya.

Sayangnya, memantau dan menilai kinerja seorang karyawan yang tugasnya tidak terukur akan menjadi lebih rumit. Disinilah metode untuk mengukur kinerja karyawan berperan.

Di dunia berbisnis, KPI (Key Performance Indicator) adalah metode yang paling sering digunakan untuk mengukur kinerja karyawan perusahaan di Indonesia.

Kenapa Menggunakan KPI untuk Mengukur Kinerja Karyawan?

Ada alasan bagus mengapa banyak perusahaan di Indonesia yang menggunakan KPI sebagai metode untuk mengukur kinerja karyawan, salah satunya karena KPI menawarkan data analisa yang sangat berharga.

Melalui KPI juga, manajer dalam sebuah tim dapat menentukan seberapa banyak tugas yang seharusnya diselesaikan oleh timnya dalam jangka waktu tertentu. Sehingga, menghasilkan data kuantitatif dan kualitatif yang berharga untuk dinilai.

kpi

KPI akan membuat manajer tidak bisa memantau kinerja hanya secara numerik antara angka profit perusahaan dengan angka gaji seorang karyawan. Karena, penilaian yang hanya dilakukan melalui 2 angka tersebut tidak akurat serta dianggap sebagai penilaian secara sepihak karena tidak melihat performa karyawan secara keseluruhan.

6 Indikator Kinerja Karyawan Menurut Robbins

Pengukuran kinerja karyawan dapat dilakukan secara individu melalui 6 indikator yang pernah dipaparkan oleh Robbins tentang perilaku organisasi, yaitu:

  1. Kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.
  2. Kuantitas. Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
  3. Ketepatan Waktu. Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
  4. Efektivitas. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.
  5. Kemandirian. Merupakan tingkat seseorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan tugas kerjanya.
  6. Komitmen Kerja. Merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.

Cara Mengukur Kinerja Karyawan

Ada berbagai macam versi sistem dalam menentukan KPi untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Bergantung pada kebutuhan perusahaan Anda, atribut apa yang Anda anggap penting.

Menggunakan kombinasi 6 indikator kinerja karyawan di atas, Anda dapat melakukan pengukuran melalui beberapa sistem berikut ini.

1. Dihitung dari Profit yang Dihasilkan oleh Karyawan

Ini merupakan versi dasar dalam mengukur kinerja, memulainya dari berapa banyak keuntungan yang dihasilkan setiap karyawan ke perusahaan Anda. Anda dapat menghitungnya dengan membagi total keuntungan (dikurangi biaya) dengan jumlah karyawan.

Profit per employee = Total profit/Number of employees

KPI ini sangat berguna untuk perusahaan yang melakukan outsourcing tugas kepada pekerja lepas, freelance dan pekerja remote.

2. Waktu Rata-rata untuk Menyelesaikan Tugas

Jika Anda ingin melihat efisiensi proyek dengan cara yang lebih praktis daripada melihat ukuran profit, KPI ini sangat ideal.

Average task completion rate = Total time to complete a task (within a set time frame)/number of times performed

KPI ini akan memberitahu Anda tentang efisiensi tim Anda dan membantu Anda memahami berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai proyek.

3. Tarif Lembur

Ini dapat dianggap sebagai KPI keterlibatan karyawan atau sebagai indikator kesejahteraan karyawan. Pada dasarnya, ini dihitung dari rata-rata lembur yang dilakukan setiap karyawan setiap bulan.

Overtime rate = Total hours overtime/number of employees

Jika tarif ini tinggi, itu berarti mungkin Anda perlu mempekerjakan lebih banyak tim internal, karena beban kerja mungkin melelahkan karyawan Anda.

Selain itu, ingatlah bahwa itu tidak selalu menjelaskan banyak tentang kualitas kerja atau keterlibatan karyawan Anda. Oleh karena itu, Anda harus mengawasinya jika ingin membuat karyawan Anda bahagia.

4. Review Pelanggan

Sistem penilaian kinerja karyawan lebih lengkap jika perusahaan Anda bisa mendapatkan review langsung dari pelanggan tentang keterampilan dan efektivitas komunikasi karyawan Anda.

Cara paling efektif untuk mendapatkan tanggapan mereka adalah dengan bertanya. Semudah itu!

Maksimalkan sosial media perusahaan Anda untuk mendapatkan review tersebut. Tapi, perlu diingat bahwa review pelanggan bersifat dinamis, mungkin saja hari ini pelanggan Anda merasa kurang puas, belum tentu untuk hari besok.

Tips Meningkatkan Kinerja Karyawan

Seperti yang sudah kita ketahui, kinerja karyawan sangat mempengaruhi kualitas perusahaan dalam mencapai setiap tujuan dari perusahaan. Karyawan yang berkinerja jelas akan dengan mudah membuat perusahaan Anda berkembang.

Bila menemukan karyawan Anda yang kinerjanya tidak maksimal, gunakanlah beberapa tips berikut ini.

  1. Transparansi dalam menilai kinerja.
  2. Tawarkan karir yang berjenjang dan jelas.
  3. Berikan reward.
  4. Berikan training softskill dan hardskill.

Bentuk upaya peningkatan kinerja karyawan tersebut dapat Anda lakukan bersama Sprinthink.id melalui program pelatihan dan pengembangan SDM dalam berinovasi. Di dalam kelas ini, perusahaan Anda akan mendapatkan metode-metode esensial atau fundamental untuk mempersiapkan tim di perusahaan anda dalam menghadapi era disruptif.

Ditulis oleh Rendy Andriyanto

Like it? Share it!

Get In Touch!

Ingin konsultasi seputra pengembangan inovasi di perusahaan Anda? Jangan ragu hubungi kami, konsultasi gratis.

    5 Hasil Inovasi Pada Saat Pandemi Covid

    Pandemi Covid-19 memang telah banyak mengubah wajah dunia, termasuk Indonesia. Pandemi yang membuat perekonomian bergerak sangat lambat, membuat pebinsis berpikir keras untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Maklum di masa pandemi, tidak sedikit bisnis yang terpaksa harus gulung tikar karena minimnya pemasukan sehingga tidak bisa menutup biaya operasional. Saat pandemi, pergerakan atau mobilitas masyarakat memang sangat terbatas

    By admin
    Baca Selengkapnya

    Inilah Dampak Aturan Baru Dihapusnya Test Antigen/PCR Untuk Perjalanan Domestik Pada Bisnis

    Seperti kita ketahui bersama bahwa sekarang untuk melakukan perjalanan domestik baik itu melalui jalur darat, laut atau udara, tidak diharuskan melakukan tes antigen/PCR. Perubahan peraturan ini sendiri sudah ditetapkan oleh Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan ditetapkannya Surat Edaran Ketua Satgas Penanganan Cocid-19 nomor 11 tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang

    By admin
    Baca Selengkapnya

    LevelUp Meetup 8 Maksimalkan Media Sosial-mu dengan Copywriting!

    Baca Juga:  6 Teori Kepemimpinan yang Perlu Diketahui untuk Menjadi Manajer Hebat

    By admin
    Baca Selengkapnya