4 Contoh Transformasi Perusahaan yang Sukses

Dalam lingkungan bisnis yang sangat dinamis, tiap perusahaan memiliki satu tantangan yang sama, harus bertransformasi atau mati. Walau demikian, hanya ada sedikit contoh transformasi perusahaan yang sukses, dan lebih banyak perusahaan yang bernasib sebaliknya.

Sejatinya, dengan merubah proses, struktur, dan sistem, bisnis bisa meraih sukses dalam skala lebih masif, begitu juga dalam hal membuat inovasi baru. Tapi transformasi bukan sesuatu yang mudah dilakukan, bahkan butuh tahunan agar terasa efeknya.

Transformasi menyediakan peluang baru, juga memungkinkan perusahaan masuk lebih cepat ke market. Perusahaan tak ubahnya seperti mendapat strategi baru yang sesuai tuntutan market. 

Contoh Transformasi Perusahaan

#1. Netflix

Tahun 2013, CEO Netflix mengumumkan memo 11 halaman ke investor dan pekerja yang berisi detil komitmen tentang perubahan arah perusahaan, dari awalnya hanya sebagai distributor konten digital, menjadi produsen konten orisinil yang mampu memenangkan piala penghargaan.

Memo yang dituliskan berbunyi, “Kita tidak akan mampu berkompetisi dengan Comcast, Amazon, Apple, atau Sony. Untuk menjadi sukses kita harus fokus pada apa yang diinginkan brand”. Transformasi ini lalu dimulai dengan menggaet talenta terbaik dan perubahan manajemen.

Netflix saat ini memiliki kecenderungan untuk menayangkan konten orisinil, dalam arti buatan rumah produksi sendiri bukan studio lain, meski masih terbatas hanya pada serial TV saja. Khusus untuk film layar lebar, Netflix masih menayangkan film dari studio lain.

Semenjak ide digaungkan dan transformasi dilakukan, Netflix kini sudah mengantongi profit tiga puluh kali lipat dibanding sebelumnya. Nilai saham di lantai bursa juga naik tajam hingga mencapai 57% dalam kisaran tahunan.

#2. Nike 

Meski sudah stabil sebagai produsen sepatu dan pakaian olahraga, tapi nike mulai terlihat mengalami penurunan dan model bisnis yang dianut sudah tak sesuai dengan era. Perusahaan lalu melakukan transformasi sebagai upaya memperkuat brand dan jaringan suplai.

Alih-alih memakai perantara, Nike memperbaiki relasi dengan klien melalui jaringan keanggotaan dan analisa data internal. Nike awalnya menjual produk melalui vendor lain, lalu situasi ini diubah dengan Nike menjual langsung ke konsumen dan bekerja sama dengan Amazon.

Relasi ke konsumen secara langsung memberi Nike kemungkinan lebih untuk menganalisa kaitan produk dan konsumen sehingga mampu menawarkan produk yang relevan. Dengan berfokus pada aspek tersebut, nike mampu mengembangkan produk lebih cepat sehingga bisa sampai di tangan lebih cepat.

Dengan transformasi arus distribusi produknya, Nike selalu menemukan cara yang lebih inovatif sehingga lebih unggul dibanding kompetitornya. Efeknya terlihat jelas. Awal 2017 saham Nike diharga USD 52 dan sekarang naik hingga USD 88.

#3. Tencent

Tencent sebenarnya sudah berdiri sejak 1998 dengan fokus di bidang internet berupa forum chat online dan platform video game paling modern dari China. Pada 2005 setelah melempar saham perdana ke publik, Tencent memiliki visi baru dengan menyediakan konten gaya hidup online.

Strategi tersebut sukses sehingga memicu Tencent bertransformasi lagi dengan misi meningkatkan kualitas hidup manusia lewat inovasi digital. Tahun 2012 Tencent berinventasi lebih besar pada sektor lain seperti edukasi dan hiburan hingga kendaraan otomatis.

Tencent melebarkan sayap lagi dengan menyediakan platform ride sharing, fintech, dan industri internet yang kesemuanya menyumbang pemasukan hingga 25% dari total profit. Lewat lini Tencent Education, perusahaan juga mengembangkan konten edukasi untuk pelajar, sekolah, dan manajemen.

Dengan semua pemasukan yang didapat, Tencent menjadi perusahaan Asia pertama yang melewati nilai kapitalisasi USD 500 milyar. Pada 2019, Tencent memperbarui visinya lagi sebagi respon global dalam melawan dominasi teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

#4. Hasbro

Merupakan salah produsen mainan yang ikonik, seperti monopoli, Hasbro menyadari kalau terlalu fokus pada anak dalam beriklan, alih-alih menyentuh orang yang sebenarnya membeli mainan tersebut, orangtua. Dari sini Hasbro mulai bertranformasi dalam aspek segmentasi market.

Transformasi Hasbro kemudian menyentuh sistem periklanan guna memenuhi kriteria yang diinginkan pembeli dengan menggunakan media sosial sebagai fokusnya. Target yang diincar yaitu orangtua yang ingin membelikan mainan untuk anaknya.

Transformasi strategi pemasaran terbukti ampuh dalam mendongkrak pemasukan. Dengan menambah biaya iklan hingga 1,100%, omset penjualan Hasbro meningkat sampai USD 1 milyar, dan menembus USD 5 milyar pada 2016 untuk pertama kali sejak didirikan 93 tahun lalu.

Transformasi merupakan proses yang kompleks, kadang bisa membuat perusahaan kewalahan bahkan sebelum tujuannya tercapai. Tapi beberapa contoh transformasi perusahaan tersebut bisa dijadikan referensi bahwa proses tak akan mengkhianati hasil.

Ditulis oleh Ria A W